Tether Terancam oleh Regulasi Stablecoin, JPMorgan Menuding Sour Grapes
Tether Terancam oleh Regulasi Stablecoin
Tether, stablecoin terbesar di dunia, menghadapi ancaman serius dari regulasi yang semakin ketat. Regulator di seluruh dunia sedang meneliti stablecoin, dan beberapa negara telah mengambil tindakan untuk mengatur atau bahkan melarangnya.
Salah satu ancaman terbesar bagi Tether adalah tindakan keras terhadap stablecoin yang tidak didukung oleh aset nyata. Tether telah dituduh tidak memiliki cadangan yang cukup untuk mendukung semua token yang beredar, dan jika tuduhan ini terbukti benar, Tether dapat menghadapi denda besar atau bahkan ditutup.
Selain itu, JPMorgan, salah satu bank terbesar di dunia, telah menuduh Tether melakukan sour grapes karena mengkritik stablecoin yang didukung oleh bank sentral. JPMorgan berpendapat bahwa stablecoin yang didukung oleh bank sentral lebih aman dan dapat diandalkan daripada stablecoin yang didukung oleh aset swasta seperti Tether.
Ancaman regulasi dan kritik dari JPMorgan telah menimbulkan kekhawatiran di antara investor Tether. Harga Tether telah turun dalam beberapa bulan terakhir, dan beberapa investor telah mulai menjual token mereka.
Masih harus dilihat apakah Tether dapat mengatasi tantangan ini dan mempertahankan posisinya sebagai stablecoin terbesar di dunia. Namun, jelas bahwa regulasi stablecoin merupakan ancaman serius bagi Tether dan industri cryptocurrency secara keseluruhan.